Hadir sebagai generasi keempat dan penerus Yoga 3 Pro, namun entah mengapa Lenovo menggunakan penamaan berbeda terhadap notebook convertible terbarunya, Yoga 900. Bisa jadi, nama baru tersebut merupakan wujud dari semangat baru Lenovo yang kini telah memiliki logo baru pula. Atau karena alasan takhayul yang kami sendiri baru tahu ada istilah kerennya yakni tetrafobia atau ketakutan terhada angka 4. Fobia terhadap angka 4 ini biasa ditemui di daerah Asia Timur termasuk Tiongkok yang menjadi asal negara Lenovo karena dalam bahasa Mandarin angka 4 terdengar sama dengan kata kematian.
Apapun alasannya, Yoga 900 menjadi salah satu upaya Lenovo untuk menjaga dan tentu saja meningkatkan pertumbuhannya. Saat ini, Lenovo sedang berbunga-bunga karena menempati posisi sebagai pemimpin pasar di segmen PC dan upaya ekspansi bisnisnya ke pasar tablet dan smartphone pun tidak bisa dipandang sebelah mata. Rajesh Tandani, Presiden Direktur Lenovo Indonesia saat peluncuran Yoga 900 mengklaim Lenovo berada di posisi ketiga di pasar smartphone dan tablet global.
Di pasar tanah air, Rajesh Tandani mengungkapkan tiap 1 dari 5 konsumen akan membeli notebook besutan Lenovo. Meski belum menduduki posisi puncak, Lenovo menorehkan pangsa pasar 19% di kuartal kedua tahun ini atau bertumbuh 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Performa yang memikat mengingat industri PC secara umum sedang mengalami perlambatan.
Sebagai penerus Yoga 3 Pro, Yoga 900 hadir dengan daya tahan baterai lebih panjang, performa lebih gesit berkat platform Intel Core generasi keenam ‘Skylake’, dan penyempurnaan desain engsel 360 derajat (Watchband Hinge).
Hardware
Salah satu yang digarisbawahi saat Yoga 3 Pro hadir adalah prosesor Intel Core M-5Y70 yang diusungnya. Meski masih mengusung mikroarsitektur Haswell, prosesor dengan kode nama ‘Broadwell’ itu memiliki proses pabrikasi baru yang lebih kecil yakni 14 nm. Di dunia prosesor, kian mengecil proses pabrikasi maka prosesor menawarkan performa dan efisiensi daya lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Pada Intel Core M-5Y70, TDP atau daya yang diperlukan untuk menghalau panas prosesor hanya 4,5 Watt sehingga Lenovo bisa mendesain sistem tanpa kipas pendingin pada Yoga 3 Pro.
Hadir dengan prosesor ber-TDP sangat rendah, maka tidak ada yang mengharapkan performa komputasi terlalu tinggi. Tentu ada pengorbanan performa karena mengecilnya proses pabrikasi tidak menurunkan TDP sedrastis Core M-5Y70. Di sisi kecepatan, Intel Core M-5Y70 memiliki kecepatan dasar 1,1 GHz dan kecepatan turbo 2,6 GHz. Pengorbanan performa komputasi tersebut tidak bisa dibilang sia-sia karena memungkinkan Lenovo mendesain produk sangat tipis dan ringan karena tidak melengkapinya dengan kipas pendingin dan komponen baterai lebih kecil.
Meski demikian, Lenovo tidak menerapkan pendekatan yang sama pada jeroan Yoga 900. Lenovo kini memilih prosesor Intel Core generasi keenam Skylake yakni i7-6500U yang memiliki TDP 15 Watt. Prosesor dual-core ini menawarkan kecepatan dasar 2,5 GHz dan kecepatan turbo 3,1 GHz. Seperti kebanyakan ultrabook, Yoga 900 mengandalkan kartu grafis terintegrasi Intel HD Graphic 520 yang tertanam di dalam Core i7-6500U. Kartu grafis terintegrasi yang mendukung DirectX 12 ini memiliki kecepatan dasar 300 MHz dan kecepatan dinamis 1,05 GHz. Intel HD Graphic 520 juga hadir dengan fitur seperti Intel Quic Sync, Wireless Display, Clear Video HD, dan dukungan video 4K 60 FPS.
Spesifikasi hardwar lainnya termasuk memori RAM DDR3-800 MHz berkapasitas 8 GB dan perangkat penyimpanan SSD Hitachi berkapasitas 256 GB.
Desain & Fitur
Dilihat sekilas, Yoga 900 tidak menyajikan banyak perubahan dan tetap menggunakan bahasa desain serupa pendahulunya yang super tipis dan ringan. Namun, ada sedikit perbedaan saat menilik angka dimensi bodinya. Penggunaan prosesor Intel Core i7-6500U yang membutuhkan komponen kipas pendingin membuat ketebalan Yoga 900 melar menjadi 14,9 mm atau 2,1 mm lebih tebal dibandingkan dengan Yoga 3 Pro. Bobotnya pun bertambah menjadi 1,3 kg dibandingkan dengan 1,19 kg milik Yoga 3 Pro. Kesan premium tetap dipertahankan dengan penggunaan material aluminium yang membungkus penutup dan bagian bawah Yoga 900.
Seperti pendahulunya, Yoga 900 dilengkapi dengan engsel berdesain khusus yang memungkinkan beragam mode penggunaan yakni laptop, stand, tent, dan tablet. Lenovo tetap menyebutnya sebagai “watchband hinge” karena mirip dengan gelang jam tangan yang kini diklaim telah mengalami peningkatan. Pada Yoga 900, engsel unik tersebut tetap tersusun dari sekitar 813 komponen seperti pada Yoga 3 Pro. Namun karena Yoga 900 mengusung kipas pendingin maka perlu rongga ventilasi udara yang terletak di depan engsel.
Engsel uniknya memang unik, namun tetap mewarisi kekurangan Yoga 3 Pro saat berada pada mode tablet. Saat digunakan pada mode tablet, ada celah di antara bagian atas layar dan bagian bawah Yoga 900. Celah tersebut mengakibatkan layar melengkung (flex) saat ditekan atau digenggam dalam mode tablet. Pekerjaan rumah bagi Lenovo untuk paling tidak mengurangi celah tersebut jika memang tidak bisa dihilangkan sama sekali.
Yoga 900 juga mewarisi layar dengan bentang diagonal 13,3 inci beresolusi tinggi QHD+ 3200 x 1800 piksel. Layar tersebut mengusung panel IPS yang menyajikan reproduksi warna dan ketajaman gambar memikat serta sudut pandang lebar baik vertikal maupun horizontal. Namun, seperti layar berkemampuan sentuh lainnya, layar Yoga 900 bertipe glossy yang mudah memantulkan cahaya dan mempengaruhi tingkat kecerahannya.
Urusan port konektivitas, Yoga 900 tetap menyediakan dua port USB 3.0 dan satu port USB 2.0 dari port adaptor daya saat tidak digunakan untuk mengisi ulang baterai. Tersedia pula satu slot 4-in-1 Card Reader di sisi kiri. Sebagai produk unggulan, Lenovo kini menawarkan port USB 3.0 Type-C yang bisa Anda gunakan untuk menyambungkan ke monitor eksternal menggunakan adaptor DisplayPort. Yoga 900 juga mempertahankan dukungan konektivitas nirkabel WiFi AC menggunakan Intel Dual Band Wireless AC 8260 yang mendukung stream 2×2 dengan kecepatan transfer data maksimal hingga 867 Mbps. Selain WiFi, Yoga 900 juga menawarkan konektivitas nirkabel via Bluetooth 4.0.
Sandaran tangan dan area sekeliling keyboard Yoga 900 memiliki lapisan karet agar tidak selip saat mode tablet seperti halnya pada Yoga 3 Pro. Bedanya, Yoga 900 memiliki permukaan bertekstur lembut bukan lagi tekstur bulatan seperti pada Yoga 3 Pro. Keyboard Yoga 900 kini hadir dengan susunan enam baris, bukan lima baris pada Yoga 3 Pro. Baris pertama keyboard menyediakan tombol Function yang berfungsi pula sebagai tombol kendali seperti volume audio dan tingkat kecerahan layar tanpa perlu menekan kombinasi tombol.
Tombol keyboard memiliki ukuran dan jarak antar tombol yang memadai. Meskipun hadir dengan rancang bangun tipis, keyboard Yoga 900 tetap menyediakan jarak tekan yang tidak terlalu pendek dan nyaman saat digunakan mengetik. Kelengkapan backlit tentu saja membantu aktivitas mengetik pada kondisi cahaya remang. Yoga 900 menyediakan trackpad tergolong lega dan responsif saat digunakan. Trackpad tersebut juga menyediakan fungsi klik saat ditekan. Demikian pula dengan performa layar sentuh Yoga 900, yang mendukung 10 titik sentuhan, bisa dibilang akurat dan responsif saat digunakan.
Mau Jual atau Cek Stock Laptop dan Kamera bekas kami, klik disini!
No Comments